Penerapan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah beralih dari berbasis kertas pensil menjadi berbasis komputer. Untuk wilayah Kapuas Hulu, SMA sudah seluruhnya menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara ditingkat SMP masih ada yang melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, M.Si menuturkan, dari pantauan pihaknya terhadap pelaksanaan ujian nasional, sudah semakin membaik karena perlahan mulai beralih dari UNKP ke UNBK. Menurut Kusnadi UNBK memiliki beberapa keunggulan dibanding UNKP. Selain dinilai mewujudkan kejujuran diri perserta didik, UNBK juga dinilai lebih ekonomis. “UNBK ini mewujudkan kejujuran anak didik, karena transparansi dalam pelaksanaannya. Maka hasil ujiannya sangat tergantung kesiapan anak-anak didik. Mereka yang ikut UNBK itu berbeda soal ujiannya, antara siswa satu dan siswa yang lain, jadi tidak ada gunanya waktu seleksi itu jeling kiri jeling kanan,” ujar Kusnadi, belum lama ini.

UNBK dibanding UNKP memang ada perbedaan pada biaya yang dikeluarkan. UNKP menyedot anggaran lebih besar. “UNKP memang biayanya lebih besar,” ujar Kusnadi.

Langkah pengamanan agar soal UNKP tidak bobol itu melibatkan berbagai pihak. Bukan hanya tentang material soal dan lembar jawaban saja. “Pendistribusian dan pengamanan ini melibatkan banyak orang dan begitu banyak dana yang harus dikeluarkan,” tutur Kusnadi.

Sebab itu, kata Kusnadi, proses ujian nasional di Kapuas Hulu perlahan beralih dari UNKP ke UNBK. Pada bulan April ini, UNBK akan dilakasanakan di tingkat SMP. “Jadi tanggal 22-25 April nanti akan ada UNBK di 34 SMP saja, karena berbagai pertimbangan masalah daerah. UNBK ini perlu perhatikan kesediaan lokasi. Semoga tidak ada masalah nantinya,” tuntas Kusnadi. (Tim KIP)

By yuven

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *